Setelah publik Indonesia, khususnya Jakarta di hebohkan dengan moda transportasi baru yaitu MRT, kini hadir juga LRT (Light Rail Transit) di Jakarta, sebelumnya telah hadir terlebih dahulu LRT di Palembang. Untuk sosialisasi dan uji coba pertama pada 4-14 Maret 2019 lalu, namun tak sempat ikutan uji coba. Nah bulan Juni ini ada uji coba yg kedua berlangsung dari 11-21 Juni 2019.
Untuk kamu yg ingin coba ikutan uji coba LRT Jakarta ini bisa daftar pada tautan:
Nah klo sudah melengkapi form pendaftaran di web, nanti akan ada email konfirmasi, jgn lupa untuk di validasi ya, nanti baru akan di kirim e-ticket.
E-ticket ini nanti boleh di print atau sekedar di tunjukkan ke petugas nanti disana. Perlu di perhatikan, 1 tiket hanya berlaku untuk 1 penumpang.
Jadi, yg bikin agak perjuangan menuju LRT ini karena jaraknya yg jauh yaa dr Depok :'D dan belum ada transportasi yg terintegrasi langsung gitu klo dr arah Depok. Emang paling bener menuju daerah Gading ini better bawa kendaraan pribadi sendiri, Exit toll Cempaka Putih trus parkirnya di MKG 1 atau La Piazza ya.
Stasiun pertama yg kemaren aku dan temanku tuju stasiun Boulevard Utara yg emg persis seberangnya MKG 1. Setelah naik eskalator, kita tunjukkan e-ticket ke petugas kemudian di kasih kartu single trip untuk sekali perjalanan.
Untuk LRT Jakarta tahap awal sudah ada 6 stasiun
1. Pegangsaan Dua (sekaligus Depo LRT, tapi kemarin belum melayani trip)
2. Boulevard Utara (titik awal keberangkatan aku kemarin)
3. Boulevard Selatan
4. Pulomas
5. Equestrian
6. Velodrome (titik akhir)
Rel ini sepanjang 5,8 km dan jarak tempuh sekitar 13 menit (untuk 6 stasiun) jarak tempuh rata-rata 2,5 menit per stasiun, jadwal kereta per 10 menit ya.
Euforia masyarakat sekitar cukup oke juga, ramai tapi tidak seramai waktu uji coba MRT. Mungkin karena sudah ada MRT duluan ya, jadi apapun yg ada di LRT dibandingkan dengan MRT (menurutku yaa, apa cuma aku doang yg gini, ntahlah..) beberapa pejuang konten banyak yg nge-vlog dan photo session juga.
Kami menempuh perjalanan dari Boulevard Utara menuju stasiun akhir yaitu Velodrome. Kebetulan aku jg belum pernah ke Velodrome jadi agak takjub juga yaa melihat bangunan ini, keren, seperti di luar negeri ~
Stasiun Velodrome ini terletak persis di depan stadion Velodrome, sebelahnya Mall Arion Rawamangun. Rangkaian akhir rel pun terhenti disini.
LRT memang lebih ramping dan rangkaiannya pendek ya dibandingkan MRT dan commuter line. 1 Rangkaian LRT hanya memuat 2-3 gerbong saja, sehingga lebih sedikit penumpang yg dapat di angkut. Melihat LRT jd teringat dengan monorel yg ada di TMII :D dan juga sky train di bandara Soetta.
Btw, yg bikin salah fokus di sepanjang jalur LRT ini ternyata banyak rukonya bapak pengacara kece Indonesia, Hotman Paris, mantap Paaaak.. :D
Kalo MRT terkesan seperti di Singapore, klo menurut gw LRT seperti di Thailand, berasa naik BTS di Bangkok trus secara di Gading kan emg kawasan banyak etnis Cina, ada beberapa penumpang yg emg ngomong bahasa itu lah yg aku ga ngerti :D
Anyway, good job untuk seluruh pekerja LRT Jakarta untuk kerja kerasnya membuat Jakarta lebih baik dan harapan agar macet bisa berkurang, di tunggu segera yaa LRT Jabobek yg denger-denger infonya akan terintegrasi sampai ke Bekasi dan Sentul. Terima kasih. See ya!
Cheers, Marisa.
Baca juga REVIEW MRT JAKARTA disini.
0 comments:
Posting Komentar