20/03/20

TOKYO DISNEYLAND: Where the Dream Come True..


Sebagai anak 90-an yang setiap weekend dari pagi sampai siang dimanjakan dengan tayangan kartun dan anime serta komik kartun dunia pastinya sudah ga asing lagi dengan tokoh kartun Disney dan anime Jepang. Untuk menuntaskan impian masa kecil, Disneyland dan Museum Fujiko F Fujio (Museum Doremon) merupakan tujuan utama gw liburan ke Jepang kali ini, sayangnya Museum Doraemon ketika jadwal kami disana tutup selama 2 minggu, hmm emang harus balik lagi ke Jepang nih suatu saat nanti, tunggu aku Doraemon :)

Tadinya masih bingung mau ke Disneyland atau Disneysea ya? Setelah riset kecil-kecilan dengan membaca informasi di internet dan travel blogger dan ngerasain sendiri, dapat disimpulkan perbedaan Disneyland dan Disneysea:

Disneyland:
- Karakter yang ada disini Mickey & Minnie Mouse, Donald & Daisy Duck, Goofey, Pluto, Disney Princess and the gang
- Lebih ditujukan untuk anak-anak dan orang tua yang menemani
- Permainannya relatif aman, yg cuma muter-muter aja :D
- Ada Cinderella Castle!
- Disneyland ada di beberapa negara lainnya seperti Shanghai, Hongkong, Paris dan Amerika Serikat (California dan Florida)
- Suasana magical dan fairy tale jaman kita kecil sangat terasa, sekalian nostalgia deh.. <3
- Ada parade karakter Disney, kemarin kesana 2x siang dan sore

Disneysea
- Karakter yang ada disini yang berhubungan dengan air seperti Mermaid, Pirates dan teman-temannya
- Pengunjungnya kebanyakan remaja dan dewasa
- Permainannya memacu adrenalin
- Ikon-nya Gunung Api, ga ada castle disini
- Satu-satunya di dunia hanya di Jepang

Kesimpulan:
Karena mau menuntaskan dan membayar lunas impian masa kecil untuk ketemu Mickey and the gang jadi gw putuskan untuk ke Disneyland aja :D
Tiket masuk Disnyeland beli di aplikasi pembelian tiket online, harganya sekitar Rp 980.000 tanpa promo hiks, dan nanti ada pilihan mau di ambil di bandara Narita atau di stasiun Maihama, ada juga yang pengiriman ke alamat rumah namun mesti beli jauh-jauh hari. Karena pesawat kita landing di Haneda dan waktunya ga cukup untuk kirim tiket ke rumah, akhirnya gw pilih buat pick up tiket di stasium Maihama, walaupun saat beli ga tau itu stasiun dimana :D

Perjalanan menuju Tokyo Disneyland Resort
Hari ini hanya kami berdua saja bareng Firly ke Disneyland karena si Fauzi balik ke Indonesia duluan. Jadi perjalanan hari ini sekaligus menguji nyali secara cuma beduaan aja, mari nekat dan tidak boleh buta GPS :D

Karena kami menginap di daerah stasiun Shinjuku (Lidabashi/Daimon Line) sehingga rute menuju stasiun Maihama naik kereta transit stasiun Tsukishima Station (Shinkiba Line) kemudian turun di Shinkiba Station (ini di cover Tokyo Metro Subway ya..) kemudian beli tiket JR Line menuju Maihama Station (160 yen) perjalanan sekitar satu jam dari stasiun Shinjuku ke stasiun Maihama. 

Stasiun Maihama, udah ada aroma-aroma Disney :)

Ketika sampai kami langsung keluar menuju pintu keluar stasiun untuk bertemu orang dari agency tiket yang sudah bekerja sama dengan aplikasi tiket online ini (petunjuknya dikirimkan via email). Buat yang ga mau ribet ada bus langsung dari Shinjuku Station langsung menuju Disney Resort juga yaaa..
Finally, we got it!

Dari Maihama Station menuju Disneyland/Disneysea ada beberapa opsi:
1. Naik kereta lucu dengan design khas Disney dan kepala Mickey Mouse


2. Naik bus berbayar

3. Jalan kaki
Suasana kalau jalan kaki :D

Kami akhirnya memilih opsi jalan kaki dengan alasan sambil jalan-jalan yaa foto-foto hahaha..
Pemandangannya mirip-mirip lah yaa sama di Rodeo Drive, California, wkwkwk..

Seriously, setiap sudut sangat Instagram-able banget, mana kita sempat salah belok malah jadiya ke Disneysea, balik lg deh jalan kaki..
Tanaman gemas sepanjang jalan :)

Jadi dari pintu masuk Disney Resort kalau ke kiri ke Disneysea, ke kanan Disneyland. Kalau naik kereta stasiun pertama Disneyland trus Disneysea stasiun terakhir. Kalau ga nyasar sebenarnya lumayan dekat jalan kaki, paling 15 menitan, ga akan berasa karena suasananya happy dan indah di liat plus karena cuaca dingin sekitar 10-12 derajat Celcius jadi ga gerah deh walaupun matahari bersinar cerah :)

Ketika sampai pintu gerbang Disneyland rasanya mau nangis dan sujud syukur :'''''')))
Segitunya sih emang secara klo Disney Lover yang kesana mah yaa pasti bahagia banget, apalagi tagline Disneyland: Where the dream come true itu bener banget emang, khayalan dan impian jaman kecil jadi kenyataann disini, Alhamdulillah yaa..
Setelah gerbang pintu masuk dan cek tiket, kita akan disambut dengan Disney Store yang menjual pernak pernik atribut Disney dari gantungan kunci, tumber, bando, topi, pakaian dan barang-barang gemas lainnya, dipastikan khilaf dan mau beli semuanya. 

Akhirnya untuk awal gw memutuskan untuk membeli bando Minnie Mouse untuk kenang-kenangan seharga 1600 yen, padahal udah punya  bando KW beli di Indonesia dulu mikirnya mending beli di Indonesia aja secara mahal beli disana, ternyata sampai sana mikirnya beli juga lah kapan lagi punya barang asli Disney :D

Di lorong pertokoan Disney Store, kanan kiri dipenuhi toko-toko souvenir dan jajanan, diujung lorong ini ada taman dengan latar belakang kastil Cinderella! Sayangnya ketika kesana kastil lagi di renovasi, walaupun lagi dikerangkeng gitu, tetap ga mengurangi rasa bahagianya ;')
Ketika kesana 5 Februari 2020 kemarin lagi musim dingin dan awal wabah virus Corona kirain Disneyland sepi ternyata masih aja rame dan antri main wahananya. Karena kita males antri jadi mending waktunya dipakai buat foto-foto saja, alhasil kita cuma main 4 wahana (kereta-keretaan, perahu kano, istana boneka dan gajah terbang aja)

Parade disini berlangsung dua kali ketika siang dan sore hari. Para pengunjung kompak dan tertib banget loh, dari sejam sebelum parade mereka udah gelar alas untuk duduk paling depan nonton parade, dan para Disney Lover ini emang pada niat yaa pakai atribut dan merchandise khas Disney. Parade Disney ini seperti berisi tokoh kartun utama Disneyland yang nari sambil dance di rute yang sudah ditentukan, gemes-gemes banget deh.. Versi agak lengkap parade liat di sini ya..



Beberapa sudut Disneyland :)

Setelah nonton parade, main seadanya, foto-foto dan makan (alternatif makanan untuk muslim baca di sini ya) karena cuaca dingin banget setelah diatas jam 4 sore, tempat paling asyik untuk menghangatkan diri adalah di DISNEY STORE (sambil jajan lagi) haha.. Disney Store ada di sekian banyak pojok Disneyland tapi yang paling besar yang deket pintu masuk. Karena cuaca amat sangat tidak mendukung, melewati jam 6 sore angin cukup kencang dan menusuk tulang, membuat tubuh tropis ini seperti membeku padahal suhu sekitar 8-10 derajat celcius. Akhirnya kami memutuskan pulang sekitar jam 6.30 padahal pengen banget nonton parade kembang api di kastil yang katanya indah banget itu, hiks.. Nanti kesini lagi yah..
Ketemu Pluto aja bahagia banget :D

Walaupun belum terlalu puas karena ga sampai tutup disini, tapi tetap pengalaman ke Disneyland ini merupakan salah satu kenangan terindah dalam hidup. Worth it to try, minimal sekali seumur hidup. Benar-benar yaa ungkapan Disneyland happiest place in the world itu nyata adanyam semua orang disini tersenyum bahagia petugasnya juga ramah sekali melayani dengan sepenuh hati, karena apapun yang dilakukan dengan hati akan sampai ke hati juga :)

16/03/20

MAKANAN MUSLIM HALAL DI TOKYO

Bismillah.. Itadakimasu :D

Untuk kaum muslim yang terbiasa makan makanan halal yang berlimpah di Indonesia dan ketika mengunjungi negara mayoritas non muslim tentunya agak sulit mencari makanan halal. Salah satu negara favorit namun mayoritas non  muslim adalah Jepang.

Seminggu di Jepang sudah membawa persiapan daging rendang sebanyak 1/2 kg namun hanya bertahan selama 3 hari, untuk nasi putih kami membeli di Family Mart dan memanaskannya di microwave hotel. Namun, yang namanya traveling kami tetap hunting kuliner halal khas negeri sakura khususnya di wilayah Shinjuku dan Asakusa Tokyo. Berikut beberapa restoran yang sudah kami coba dan sudah memiliki sertifikasi halal loh..

1. Curry House CoCo Ichibanya Halal




Di Jepang ada banyak restoran CoCo Curry House, namun kalian harus jeli dan memastikan lagi ya ke petugas, karena ada beberapa restoran yang menjual makanan non halal. Lucky me, di Shinjuku dan dekat sekali dengan hotel kami menginap malam itu restoran CoCo Curry yang halal. Ketika memasuki restoran ini pertama kali di dinding sudah tertempel piagam sertifikasi halal dan dilayani oleh perempuan berjilbab yang ternyata mahasiswi Indonesia yang mendapat beasiswa kuliah keperawatan di Tokyo. Infonya pemilik restoran ini adalah warga muslim Jepang, chef-nya pun orang Jepang asli loh..

Sesuai namanya, makanan yang tersedia disini semuanya menu curry (kari) dengan aneka campuran daging maupun sayuran.

Porsi  nasi disini  bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita loh dan harganya disesuaikan. Buku menu dengan tulisan latin English namun di halaman brosur makanan ada bahasa Melayu loh..


Saya pesan menu Vegetable Curry with Chicken Cutlet, yakni sayuran dengan bumbu kari dengan potongan ayam fillet tepung. 

Rasa karinya seperti makan mie instant haha.. Ayamnya yaa biasa seperti ayam tepung pada umumnya, hangat karena baru digoreng sepertinya. Rasa kari sangat khas dan kuahnya kental dengan potongan sayuran seperti kentang, kacang panjang dan sayuran warna merah ini ntah apa. Satu porsi dihargai 1.201 yen (belum termasuk pajak 8%) dan free air putih yang sudah disediakan teko dan gelasnya disetiap meja. Makan nasi kari seperti ini jadi ingat kartun Sinchan yang suka sekali klo mama Misae masak seperti ini :D

Baca juga: Jalan-jalan di Shinjuku

2. Naritaya Halal Ramen

Restoran ramen ini cukup populer di kalangan warga Indonesia yang mau icip-icip ramen halal dan saya pun menemukannya dari referensi Google, akhirnya sampai juga dengan mengandalkan Google Maps untuk mencapai lokasi ini, walaupun sempet nyasar jauuuuuuh.. Restoran ini terletak di daerah Asakusa, dekat sekali dengan Sensoji Temple, sekitaran area di sebelah kanan pasar yang menuju temple.

Infonya pemilik resto ini orang Malaysia, namun petugas dan chef-nya ada yang orang Indonesia loh, biasa mahasiswi yang kerja paruh waktu sambil kuliah.

Menu makanan disini menjual aneka ramen dan makanan ringan ala Jepang. Setelah menimbang-nimbang saya memesan menu Naritaya Ramen Special dengan kuah origanal seharga 1.300 yen, penasaran mau icip ramen asli Jepang dengan rasa otentik.

Rasa kuahnya agak sedikit hambar sih (maklum terbiasa makan mecin) jadi saya tambahkan bubuk cabai dan ada bumbu makanan Jepang gitu ntah apa namanya yang sudah disediakan di meja.


Mie-nya enak beda dengan ramen yang biasa makan di Indonesia dan campuran ayam-nya juga nikmat, cocok sekali disantap dalam cuaca musim dingin.


Selain itu saya juga memesan fried dumpling yang rasa udang-nya berasa banget, yummy!
Restoran ini terdiri dari 2 lantai, seperti ruko tidak terlalu luas. Lantai pertama untuk bagian dapur dan area makan. Sedangkan lantai 2 ada area makan dan mini musholla, walaupun agak sempit hanya untuk satu orang namun sudah dilengkapi dengan peralatan solat lengkap dan tempat wudhu.

Alhamdulillah lumayan bisa sekalian jama solat :)

Baca juga: Jalan-jalan di Shibuya

3. Shinjukugyoen Ramen Ouka
Ramen Ouka termasuk yang paling populer di kalangan traveler muslim asal Indonesia loh.. Menemukan restoran ini cukup mudah, saya kemarin berjalan kaki mengangadalkan GPS dan Alhamdulillah sampai dan masih buka, kemarin sampai lokasi sekitar jam 9 malam.

Sebelum pintu masuk restoran ini sudah ada stand yang berisi info dan rules makan di restoran yang dilengkapi dengan beberapa bahasa, salah satunya bahasa Indonesia :)


Ada beberapa pilihan menu dari chicken ramen, vegetable hingga daging wagyu dengan harga yang beragam dan kalau di convert ke kurs rupiah lumayan mihil lah yhaaa~~


Kami cukup beruntung karena bisa makan disini tanpa antri, karena biasanya cukup antri maupun harus waiting list bahkan reservasi sebelumnya dan membayar secara online. Restoran ini memang tempatnya tidak terlalu besar sehingga hanya dapat menampung sedikit tamu saja. Ketika dipersilakan masuk oleh mbak-nya yang ternyata mahasiswi di Jepang dan ternyata orang Depok (lah mbak sekampung kita haha..) memang kebiasaan orang Jepang setelah makan langsung pergi paling hanya memakan waktu 15 menit jadi ga masalah kalau lokasinya kecil karena customer datang silih berganti, beda sama orang kita yang kalau makan gosip dan bersosialisasi dulu sehingga menghabiskan waktu lebih lama.. :D


Akhirnya setelah memilih menu saya pesan dinner set chicken ramen yang porsinya satu set teridiri dari appetizer, main course dan dessert. 
Appetizer terdiri dari bola daging ayam yang rasanya mirip sate ayam dan bisa dicelup ke bumbunya. Dan welcome drink saya pilih orange juice.


Main course terdiri dari nasi putih, ramen, dan chicken. Kenapa pakai nasi? Kata mbaknya ini seperti tradisi kuno Jepang dahulu kalau makan ramen biasanya kuah yg tersisa di makan bersama nasi, cmiiw yaa.. Dan potongan ayam ini juga enak, seperti ayam bakar.

Setelah selesai makan, dessert berupa kue mochi rasa pisang, tp ga kefoto huhu.. Bentuknya bulat putih kecil seperti mochi biasa, tapi ini mochi terenak yang pernah saya makan :')

Ketika sudah selesai makan, diberikan minuman yang katanya ginseng atau jahe dari Amerika gitu pokoknya minuman tradisonal untuk meningkatkan kesehatan juga. Setelah selesai semua diberikan kenang-kenangan berupa kartu berisi tulisan Jepang berisi nama kita loh..


Saya sempat nanya ke mbaknya, kenapa ya makanan halal di Jepang mahal-mahal dibandingkan makanan biasa? Infonya karena untuk makanan halal beberapa bahan baku ada yang dibuat sendiri maupun menanam sendiri, untuk daging juga bekerjasama dengan pemotongan hewan yang sesuai syariat Islam, ditambah lagi biaya sertifikasi yang mahal juga, ohh gituu..

Pemilik restoran ini bernama Megumi yang ramah sekali dan bisa bahasa Indonesia sedikit-sedikit dan ramah sekali. Ketika pulang dari sini kami memesan taksi kembali ke hotel dan dipesankan oleh staf restoran, dan ternyata modem terjatuh di taksi dan kami komunikasi minta tolong ke Megumi melalui instagram @ramen.ouka_shinjuku dan Megumi sebagai admin baik sekali, beliau membantu menginformasikan kode taksi beserta no telponnya. Sampai ketemu lagi yaa Megumi dan Ramen Ouka :)

ALTERNATIF MAKANAN DI TOKYO DISNEYLAND

Di Tokyo Disneyland memang belum ada restoran yang menjual dengan sertifikasi halal, namun dari internet saya mendapatkan info restoran yang tidak menjual makanan yang di haramkan namun tidak ada label halal ya, ini hanya sebagai alternatif saja, saran saya baiknya bawa bekal saja biar lebih terjamin.

Saya akhirnya membeli makan di restoran Pizza Captain Hook's Galley di wilayah Tomorrow Land dan memesan paket vegetarian pizza dan orange juice.


Pilihan kembali ke prinsip masing-masing yaa.. :)

Baca juga:
Seharian di Tokyo Dinesyland

14/03/20

ITINERARY LIBURAN KE JEPANG UNTUK PERTAMA KALI TOKYO-KAWAGUCHIKO-GOTTEMBA

Konncihiwa..
Akhirnya selesai juga buat itin ke Jepang kemarin. Selain karena request dari netizen teman-temanku di sosmed emang sengaja buat untuk dokumentasi pribadi juga.

Trip ini berlangsung selama 7 hari yaa, emang dari awal cuma pengen liburan di Jepun yg deket-deket aja sekitaran Tokyo dengan alasan "ga mau beli JR Pass mahal" hahaha. Ga juga deng, gw cuma mau liburan khidmat, nyantai dan selow aja tanpa perlu ribet pindah kota (tadinya second destination mau explore Osaka, Kyoto dan Nara). Karena setelah dipikir-pikir lebih murah tiket pesawat PP dari Indonesia ke Osaka daripada beli Shinkansen (kalau beruntung dpt tiket promo yaa..) dan tentunya gw emg ga mau keburu-buru nanti ga menikmati setiap sudut kota dan momen :)



Jadi rinciannya:
Hari letiga: Asakusa, Sensoji Temple, Tokyo Skytree Tower. Harajuku
Hari keempat: Kawaguchiko
Hari kelima: Kawaguchiko, Gottemba
Hari keenam: Disneyland
Hari ketujuh: Pulang

Rencananya perhari akan gw buat artikelnya, soon!

Itin ini terdiri dari itin yg plan (lebih banyak destinasinya) vs reality (kenyataan yang sanggup disamperin karena sikon dan kelamaan belanja haha..) beserta barang-barang yang disarankan dibawa.

Selengkapnya sila cek di sini yaaa.. Feel free for download :)

Notes:
1. Biaya yang tercantum hanya untuk transportasi dan makan, diluar biaya belanja, jajan, dan sejenisnya
2. Tiket pesawat, Hotel, Disneyland dan Metro Subway udah dibeli sebelumnya melalui aplikasi yang pastinya kalian udah sering pakai
3. Bawa uang cash secukupnya ada ATM disana selama ada logo Visa dan Master Card bias Tarik tunai saran pake 7 ATM yaa ada Bahasa Indonesia. Biaya charge Rp 25.000 atau sesuai masing-masing kebijakan bank

Disesuaikan dengan trip kalian aja yah, semoga bermanfaat.. :)

BACA JUGA: